Dok. Pribadi |
Padang Keladi, sebuah dusun yang terletak di Kecamatan
Kepulauan Pongok, memiliki kisah pendidikan yang Ironis. Sekolah tersebut masih
berstatus cabang dari Sekolah Dasar yang ada di Desa Pongok.
Dari sekolah dengan satu gedung ini terlihat gambaran
pendidikan yang sangat ironis. Tidak sama dengan sekolah lainnya, waktu belajar
sekolah ini cenderung lebih cepat dan bahkan seringkali tidak belajar karena
gurunya berhalangan hadir.
“Hari ini ada 6 guru yang datang, kalau jum’at kemarin hanya
ada dua guru saja yang hadir, yang lain sibuk mengurusi berkas untuk akreditasi
sekolah” Ungkap Pak Junaedi, Senin (2/4/2018)
Menurut penjelasan beberapa orang guru, jarak yang jauh sebetulnya
bukan masalah. Yang menjadi masalah pada umumnya ialah kesejahteraan guru,
terutama honorer yang dituntut mengerjakan pekerjaan yang sama dengan pegawai.
Sementara secara kesejahteraan mereka terpaut jauh dengan pegawai negeri sipil.
“Saya hanya seorang honorer biasa, kesejahteraan kami sangat
jauh dibanding pegawai. Namun secara tugas kami sama sekali tidak ada bedanya,
bahkan mungkin pekerjaan kami lebih berat” Ungkap seorang guru yang akrab
dipanggil Pak Yan
Selain itu, ia juga menceritakan bahwa hak mereka berupa
gaji sangat memprihatinkan. “Saya tidak menerima gaji sudah hampir tiga bulan,
kalaulah tidak memikirkan nasib anak-anak saya lebih baik melaut saja”
Tambahnya dengan suara bergetar.
Menurutnya, pemerintah harus bertindak jelas terkait nasib
guru honorer seperti dirinya. “Kalau pemerintah tidak peduli seperti ini,
bayangkan kalau guru honorer beralih menjadi petani, nelayan dan profesi
lainnya? Kelabakan dunia pendidikan kita”
Ia juga menyampaikan keprihatinannya bahwa saat ini
guru-guru yang berstatus PNS sibuk mempersiapkan berkas kenaikan gaji dan
pangkat daripada memikirkan metode dan teknik pengajaran.
“Waktu guru habis, sudah mempersiapkan Administrasi Mengajar
ditambah lagi mempersiapkan berkas kenaikan pangkat. Sehingga tidak ada waktu
untuk memikirkan metode dan teknik pengajaran. Hasilnya guru sibuk di kantor,
anak-anak sibuk bermain di halaman seperti itu” tambahnya sambil melihat ke
arah anak-anak yang sibuk bermain.