Friday 5 April 2013


Kelompok 2 ;
Haiyudi                   (10004150)
Syam Ashari          (10004145)
Fuad Amsyari        (10004152)

Model ASSURE
Berdasarkan model ASSURE pembelajaran yang di desain dengan baik harus melalui hal-hal dibawah ini:

A.       Analyze Learners. Berdasarkan survei yang kami lakukan di SMP Muh. 2 Yk, siswa-siswi disana cenderung lebih menyukai proses belajar mengajar yang menggunakan media yang dapat menarik perhatian siswa seperti video, musik atau game yang sesuai dengan materi ajaran yang akan diajarkan karena sebagian besar siswa sudah memiliki komputer (laptop masing-masing ) sehingga sangat mungkin ini dilakukan. Selain itu siswa minat siswa dalam belajar bahasa Inggris juga sangat rendah seperti malas membawa kamus, karena mereka beranggapan belajar bahasa Inggris itu sulit, selain itu minat baca siswa juga sangat kurang serta malas untuk mengikuti instruksi dari guru. Dari permasalahan diatas, dapat disimpulkan bahwa media yang digunakan guru harus menarik perhatian siswa, dengan adanya pendekatan ASSURE ini diharapkan menghasilkan proses belajar mengajar yang sesuai dengan apa yang diharapkan yakni sesuai tahapan ASSURE sehingga menciptakan kegiatan belajar mengajar yang berkesinambungan antara guru dan siswa.
Solusi dari permasalahan tersebut adalah diharapkan guru harus mampu menciptakan media pembelajaran yang didalamnya terdapat unsur yang dapat menarik perhatian siswa seperti Game, Video, ataupun musik sehingga timbullah motivasi belajar dan rasa keingintahuan siswa.

B.       State standard and Objective
Tujuan pembelajaran bahasa Inggris untuk memahami materi-materi mendasar mengenai bahasa Inggris sehingga anak mampu menggunakan bahasa Inggris secara sederhana dan benar.
C.       Select Strategy, media and material
Menurut kelompok kami, dalam kegiatan pembelajaran guru harus menggunakan game atau video yang menarik perhatian siswa yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
D.       Utilities technology media & material
Penyajian materi juga harus menggunakam media yang dapat menarik perhatian siswa seperti macromedia (animasi) atau powerpoint. Berhubung dari hasil survei yang kami lakukan, fasilitas yang tersedia sudah cukup memadai meliputi LCD, WiFi sehingga dapat menunjang kegiatan pembejaran dengan baik
E.        Require Learners participation.
Agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik hendaknya materi, media dan aktifitas yang terjadi dikelas dapat mengakomodasi peran serta setiap siswa, sehingga terjadinya proses interaksi antara siswa dan guru selama proses belajar mengajar berlangsung.
F.        Evaluate and revise
Dalam pembelajaran bahasa inggris hendaknya dibagi menjadi beberapa tahapan seprti:
1.       Mebangkitkan minat siswa
2.       Disusul dengan penyajian materi
3.       Melibatkan umpan balik kepada siswa
4.       Mengukur pemahaman siswa melalui tugas atau evaluasi.


Sekilas perjalanan anak desa


Sekilas kisahku
oleh: Haiyudi 

***Gedung Sekolah***
Keluarga merupakan organisasi pertama yang kita kenal, yang terbagi kedalam keluarga yang sempurna dan tidak. Gejolak perpisahan yang paling kuat merupakan perpisahan dengan orang yang kita sayangi tentunya, salah satunya saat kita berpisah dengan anggota keluarga kita. Oh iya sobat, namaku Yudhi, tepatnya Haiyudi. Aku merupakan seorang anak yang dilahirkan di salah satu dusun yang amat terpencil dari sektor apapun yakni Dusun Padang Keladi, namun bukan berarti tanah yang hanya di tumbuhi tanaman “keladi” yang berarti Talas dalam bahasa setempat . Namun demikian bukan berarti aku tertinggal sepenuhnya. Didikan organisasi sederhana itu membuatku mengantongi sedikt keberungtungan dibandingan teman-teman sebaya yang ada di desaku. Kini aku merupakan satu-satunya utusan perwakilan pemuda desa yang berdiri hormat di kota budaya ini. Di keluarga inilah tempat yang ramai bagiku saat itu meskipun sejatinya hanya terdiri Ayah, ibu, aku dan juga kedua adikku. Namun kini semua suasana yang dulu kutemukan dalam keluarga itutelah berubah dari semula rumah yang ramai kini berganti kostan yang ramah.
Pada tahun 1992, aku dilahirkan, tepatnya tanggal 22 november 1992. Seperti di atas, aku dilahirkan dari keluarga yang sederhana. Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun hingga tidak terasa manusia kecil itu kini telah tumbuh menjadi anak-anak. Memasuki usia sekolah, tahun 1998 aku di daftarkan untuk menjelajah gedung kecil yang di bernama sekolah, ketika itu di Padang keladi hanya merupakan sekolah filial yang  masih menginduk pada desa Pongok. Pagi tiba, di hari pertama sekolah aku di dandan seolah anak perempuan yang ingin lomba menari. Ketika itu  teman kelas ku pertama terdiri dari 6 siswa, disini mulai terlihat gaya kami seperti anak STM karena tidak ditemukan wajah anggun diantara wajah sangar kami yang sehari-hari memegang peletik.  Beberapa hari sekolah, tidak selayaknya siswa yang ada di kota yang merupakan lulusan TK, sehingga butuh perkenalan, kami disini terdiri dari 6 anak yang datang dari lahir telah mengenal satu sama lain. Pada suatu pagi, layaknya sekolah yang lain, kami diminta maju satu-persatu untuk mendendangkan sebuah lagu yang kami hafal, ketika 5 orang anak telah selesai, tibalah satu nama yang terakhir yakni Alex Candra, pada saat berada di depan kelas, ia sungguh berbeda dengan aku dan teman2 yang lain, ia bukan menunjukkan suara merdunya, namun ia menunjukkan wajahnya yang memerah hingga mengeluarkan butiran air mata. Sungguh tak disangka, seorang anak yang telah akrab dengan alam liar itu menangis hanya karana disuruh menyanyi di depan kelas.
***Perpisahan***
bertahun lamanya ku berjuang jauh dari keluarga, terbayang jelas sosok perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga sekaligus petani, seorang laki-laki setengah tua namun masih gagah yang berprofesi sebagai seorang petani sekaligus nelayan dan dua anak kecil perempuan yang pintar dan jelita. Itulah keluarga ku yang ku tinggalkan kini. Tetapi dimataku mereka bukan petani apalagi nelayan, mereka semua adalah pahlawan karena profesi itu telah menghantarkanku   berdiri tegak didepan Perguruan Tinggi serta tertunduk hormat diatas kota ini.
Setahun yang lalu, terlukis jelas wajah lugu seorang ibu dengan kesederhanaannya yang menghantarkan ku menuju bandara dan tidak lupa dua orang anak kecil perempuan yang tak lain adalah adik kandung ku. Saat itu salah satu pahlawan ku tidak ikut serta dalam momen disiang itu. Dengan wajah gembira yang menutupi kesediah perpisahan mereka tunjukkan itu tak lain merupakan karena itu hari pertama mereka melihat pesawat terbang secara langsung.bahkan sejatinya salah satu adikku merupakan hari sekolah seperti biasa, namun ia memilih untuk memupuk air matanya dilantai bandara saat melihatku terbang ke kota. Ribuan nasihat yang mereka berikan padaku, namun satu pertanyaan yang muncul dari mulut siswa kelas 4 SD yang tak lain adalah adikku sendiri...
“bang ngape disetiap bahasa ade kosa kata menangis...?”
Terdiam sejenak ku untuk berfikir... namum belum sempat terjawab iapun berkata lagi..
“karne disanak juak ade kate tertawa”
Aku tertawa seakan melecehkan kata-katanya itu.. lalu ku bertanya..
“maksudnye ape itu Ka..?” Oh iya nama adik ku itu Antika, jadi panggilan pedek ku padanya “ka”. Sedangkan adik ku yang satunya berumur 2 tahun dan namanya Agustri.
                “menangis toh lambang sedih, susah payah, sedangkan tertawa itu lambang bahagia, jadi abang jangan takut susah payah karene kelak pasti ade bahagie”  kata-katanya begitu bijak bukan,,..?
                Sejenak ku terdiam dalam lamunan, sisa detik-detik perpisahanpun kami habiskan dengan bercanda sesekali merenung karena ingin segera berpisah. Detik berganti menit, saatnya ku harus  hingga tanpa terasa pesawat akan segera “take off” namu sebelum masuk tangis perpisahan menghiasi perjalananku, tak lain adalah siswa yang begitu bijak namun kini menangis tersedu-sedu. Hingga ku sadar ternyata dia begitu sayang padaku meskipun hari-hari kamu tak lepas dari perselisihan. Namun itu tak mengurangi rasa sayang nya padaku.
                Sobat... ketahuilah saat itu merupakan pertama kalinya aku berada dalam pesawat. Hingga berlahan waktu berganti, kabut yang menutupi pulau belitung kini berganti kepulau jawa. Dengan tekat yang kuat tibalah aku di jakarta bersama tetangga ku yang sama-sama menuju ke jogja.

***SOETTA***
                Sedang asyik menikmati pemandangan hidup di sekitar bandara Soekarno Hatta, tiba-tiba HP butut ku berdering setelah beberapa saat ku matikan. Dengan sedikit rasa kaget bercampur rasa malu karena bunyinya sungguh jauh berbeda dengan HP orang-orang zaman sekarang hehehehehe...  tak lain adalah panggilan dari ibu ku.........
                “assalamua’laikum” panggilan ku jawab dengan sedikit canggung di antara ratusan orang yang memiliki wajah modern masa kini.....
                “waalaikumsalam”  akupun mejawab.
“Agik dmane...?” ibuku bertanya lagi.
“di bandara mak..... kini baru nelpon y....” singkatnya ingin ku tutup telpon ibu ku.
“oh iye lah mun gitu seh, kini nelpon e mun lah sampai jogja ye, assalamu’alaikum...”
“wa’alaikumsalam”
 Jujur saja waktu itu kepala ku masih terasa pusing karena ayunan ombak yang kurasa saat di pesawat. Tak kuasa ku menahan lapar setelah beberapa saat menunggu pesawat menuju kota tujuanku yaitu Jogjakarta. Akhirnya ku memilih untuk membuka bekal yang di sediakan oleh ibuku yang sejak subuh dipersiapkan khusus untuk seorang anak putra yang kini terbang meniti jembatan masa depan yang sulit diperkirakan. Oh iya sobat perlu diketahui bahwa aku terbang hanya ditemani 1 tas tang bertuliskan ”BANGKA BELITUNG’’ yang tak lain adalah pemberian seorang ATLET nasional yang tak asing lagi bagiku. Namun tas tersebut berada didalam bagasi pesawat sedari tadi. Namun kini yang ada dihadapanku yang ku gunakan untuk membawa bekal adalah tas yang sudah kugunakan sejak kelas 1 SMK yang mana sudah memiliki bekas operasi dimana-mana. Namun itu bukan masalah yang berarti bagiku ketika ingat tas yang digunakan ayahku untuk membawa bekal ke lahan sumber pencarian, itu jauh lebih tua yang jika diperkirakan seperti manusia ia telah dalam kondisi kritis. Tetapi tiba-tiba tas itu pula yang membuatku tersentak sedikit malu saat membuka resleting tas yang tidak bisa di kompromi sehingga membuat perutku bersabar sejenak. Kini keberadaan ku serasa dipenuhi oleh mata-mata orang yang pada dasarnya belum tentu melihatku.

Bersambung..

Pulau Pongok Yang Belum Terungkap


Pulau Pongok Yang Belum Terungkap

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 33 provinsi. Bangka Belitung merupakan salan satu provinsi yang ada yang saat ini masih dalam tahap berkembang. Provinsi ini termasuk salah satu diantara beberapa provinsi termuda. Provinsi ini terdiri dari 2 piulau utama yakni Bangka dan Belitung. Disamping dua pulau utama tadi ada banyak lagi pulau yang termasuk dalam wilayah teritorial Provinsi ini sehingga provinsi ini disebut sebagai provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Mayoritas penduduk pribumi Bangka Belitung bekerta sebagai petani, khususnya petani lada (merica), disamping itu tentunya sebgai provinsi kepulauan, bangka belitung memiliki wilayah laut yang membuka lapangan pekerjaan tersendiri bagi penduduk yang ingin berprofesi sebagai seorang nelayan. Bangka beltung juga merupakan wilayah penghasil timah terbesar, oleh karenanya tak sedikit pula penduduk yang menggantungkan hidupnya dari hasil tambang timah tersebut.
Bangka belitung saat ini terkenal dengan negeri laskar pelangi yang telah mendunia melalui rangkaian kata-kata Andrea Hirata. Disamping itu Bangka Belitung juga dikenal sebagai salah satu objek pariwisata yang menggugah perhatian pada penikmat alam yang asri. Dari begitu banyak objek pariwisata, saat ini yang paling diminati oleh turis baik lokal maupun manca negara ialah pantai yang indah. Seperti di Belitung, ada begitu banyak pantai yang menyuguhkan pemandangan indah seperti Pantai Tanjung Tinggi, Tanjung Kelayang, Tanjung Pendam dll. Begitu pula di bangka, begitu banyak pantai yang indah yang saat ini diminati oleh turis. Namun disamping keindahan itu, ada daerah yang memiliki potensi yang besar dari sudut pandang pariwisata yang saat ini belum terungkap dimata publik.
Pulau Pongok, pulau yang sering disebut dengan pulau Liat, yang termasuk kedalam wilayah kabupaten Bangka Selatan ini mungkin merupakan salah satu pulau yang belum terungkap keindahannya. Pulau ini baru saja berdiri menjadi sebuah kecamatan yang sebelumnya masih mengekor pada daerah Lepar dimana Tanjung Labu merupakan ibukota kecamatannya. Saat ini perupakan usia perkembangan dari kecamatan baru terssebut, pulau pongok terdiri dari dua pulau utama yang dihuni penduduk yaitu Pongok dan Celagen, Pulau pongok memiliki dua permukiman utama yaitu Pongok dan Padang Keladi. Pulau ini memiliki potensi wisata alam yang begitu menarik, hanya saja saat ini perhatian pemerintah setempat belum terlalu fokus dalam mengembangkan potensi yang dimiliki, yakni pariwisata. Daerah ini memiliki wilayah laut yang dihiasi dengan terumbu karang yang indah dimana sering dijadikan objek bagi para penyelam untuk menikmati keindahan dibawah laut tersebut. Disamping itu pulau pongok juga memiliki pandai yang indah namun belum mendapat perhatian dari pemerintah setempat yakni Pantai Batu Tambun, selain itu juga Pantai Celagen yang berada dalam permukiman warga secara langsung memiliki kesan tersendiri. Akan tetapi sepertinya pembangunan masih dalam impian semata, bagaimana tidak, daerah ini hingga sekarang hanya mengandalkan swadaya masyarakat sehingga upaya pembangunannya sedikit terhambat. Infrastruktur pendukung untuk menjadikan daerah ini sebagai tempat wisata-pun belum begitu memadai, mulai dari jalan utama penghubung darat menuju tempat wisata hingga listrik yang merupakan nyawa kehidupan sekarang inipun belum menyentuh daerah ini.
Dengan adanya pemerintahan tingkat kecamatan yang saat ini berada langsung dalam daerah, masyarakat setempat berharap daerah ini dapat dikelolah dengan baik ditangan pemerintahan yang jujur dan bertanggung jawab. Mulai dari penataan dan pengelolah objek wisata yang ada sampai kepada pengadaan dan perawatan infrastruktur yang telah ada dan yang belum sama sekali. 

Coretan Semu


Days without you

Is walking alone without you
I’m played by the time
Who took my two sides
Cruel is true.
Never do I imagine it all about
Tears are looking for me
She will stop in my two eyes
Now, All are no you
Is memorizing memorable memories
Thousand days passed with you
Altought no you in my side
But, Now
Again no you in my everything
Just dreaming the dreams we dream
All  my nights are not mine anymore
All my days are looking for you
Only your shadow shadowing my shadow
Cause my days are no you

Haiyudi
Oct  13th - 2012

Pigura