Friday 29 July 2016

Hapus Tanda Tanya (?) Sajak Ini

Doc.Pribadi (Thailand, 2015)
Bahkan ketika angin menderu saja aku tidak terbangun, 
padahal aku tidur di ayunan, ditepi pantai, dekat dengan laut. 
nyaman sekali
sesaat kemudian aku mengaduh
rupanya bukan angin yang membangunkan ku, 
adalah sentuhan pasir yang kecil, 
yang ku datangi tanpa aku sadari. Ya aku terjatuh lalu terbangun. 
Ah.... angin ataukah pasir yang membuatku bangun? 
Aku terduduk, gemuruh ombak petang hari membuatku lena 
lentera alam melengkung indah membentuk senja 
sampan nelayan satu dan dua menjauh, kupangku kedua tangan.
Ah.... nelayan ataukah senja yang membuatku tertegun?
lalu malam mulai berbintang, cahayanya serupa lampu jalanan kota, 
bulan berdandan mempercantik dirinya sendiri 
menghadirkan senyum, sesekali meliuk-liuk dibawah awan hitam
Ah.... bintang ataukau rembulan yang membuatku tersenyum?
aku masih di tempat yang sama, tepi pantai itu
lonceng memintaku berjalan
menuju setapak jalan di persimpangan
langkah kecil ku ayunkan
sesekali ku tengok lautan hitam dan gelap itu
aku tersentak
kupejamkan mata, 
lalu ku buka
semakin tersentak
semua kata-kata ku disitu, hidup akur dan merdeka
bait-bait gurindamku menyala serupa cahaya
bak setiap kata adalah do'a, begitu kata pepatah
sedangkan namamu terselip dalam sajak-sajak ku, hidup, tumbuh dan mengakar
hapus semua "tanda tanya" sajakku (?)

terkisahnya sajak antara aku, kau, pantai dan malam.

Th, 29/30 Juli 2016
Hyd


2 comments:

  1. Duhai, laut ponggok tak jua lekang dari ingatan mu bang. Syahdu walau kubaca pagi hari

    ReplyDelete
  2. Syahdu malam berlagu sunyi, ahhh rupanya pagi hari Hahahaha

    ReplyDelete

Pigura