tertimpa hujan selanjutnya jatuh ke jalan
tercium bau-bau sajak kematian dalam badan kami.
Nasib kami hanyut dalam sungai-sungai merah
pecah berkeping terhimpit batu
terpancar sajak kesengsaraan dalam raut muka kami
Tang melintang jatuh terombang
Tang melintang tubuh terlentang
Anak-anak kami berlari disela-sela gedung
Ujung senapan serupa malaikat maut
mengancam sejak pagi hingga petang
Kabut gelap tak mengenal pagi ataupun malam
Nasib kami melambung bersama debu-debu
sisa keangkuhan manusia laknatullah
Nasib kami hanyut bersama sungai-sungai
sisa darah mujahid fi sabilillah
Anak-anak kami berlari mengejar kehidupan
bukan pamrih di hadapan mentari
Yogyakarta, 2010
Haiyudi
No comments:
Post a Comment